"Quilling Newspaper" Daur Ulang Koran sebagai Hiasan Dinding
(Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Parakan)
(Kegiatan ini dilaksanakan oleh siswa kelas XII di SMA Negeri 1 Parakan)
Kemajuan
dunia digitalisasi menurut sumber belum
bisa menurunkan penggunaan kertas dalam kehidupan sehari-hari, terutama
dalam dunia pendidikan. Konsumsi kertas di Indonesia per kapita sebesar 27
kg/orang/tahun atau 11 rim/11 batang pohon dengan jumlah sampah kertas di
Indonesia per hari mencapai 17.000 ton. Konsumsi kertas yang sangat tinggi ini,
harus diimbangi dengan kegiatan daur ulang. Daur ulang kertas dapat mengurangi
gas rumah kaca. Jika kertas dibuang tanpa di daur ulang, kertas akan terurai
secara anaerob dan menghasilkan gas
metana. Gas metana adalah gas yang mengakibatkan pemanasan global. Jika dibandingkan dengan gas karbondioksida,
gas metana 20 kali lipat lebih signifikan dalam meningkatkan suhu bumi ( Dian
Ulfa Puspita dari Kawan GNFI, 2017 ). Kertas merupakan bahan organik terbanyak
yang ada di sekolah, setiap pembelajaran dan kegiatan administrasi sekolah
pasti memerlukan kertas sebagai media seperti mencetak soal-soal tes semester,
lembar penilaian siswa, lembar administrasi guru, lembar tugas siswa dan
kegiatan lainnya yang melibatkan kertas. Sehingga, pada akhirnya tumpukkan
kertas ada dimana mana, antara lain di meja sekitar ruang guru, di ruang tata
usaha, dan di ruang sarana prasarana. Begitupun juga dengan fakta yang ada di
rumah masing-masing siswa yang memiliki sampah kertas menumpuk di rumah yang
pada akhirnya bingung akan dibuang kemana. Kebiasaan orang tua membaca majalah
dan koran pun menjadi penyumbang tambahan tumpukan sampah kertas.
Maka
dari itu, kegiatan pembelajaran prakarya dan kewirausahaan akan mengajak siswa
untuk ikut serta mencari solusi mengatasi sampah kertas dengan mengolah limbah
kertas dijadikan sebuah kerajinan bernilai jual. Pada akhirnya, siswa terlibat
langsung dalam proses pembuatan kerajinan sehingga mengetahui bagaimana
kesulitan yang dihadapi. Berdasarkan latar belakang untuk mengelola limbah
kertas yang menumpuk siswa diajak untuk berpikir kritis dan kreatif demi
menghasilkan produk kerajinan limbah yang berkualitas dan bernilai jual. Selain
itu, siswa juga menjadi lebih termotivasi dan terbiasa dengan kebiasaan
disiplin membersihkan sampah sisa pembuatan kerajinan sebelum pembelajaran
diakhiri oleh guru. Sehingga, diharapkan karakter terbiasa melakukan kegiatan
bersih –bersih setelah mengerjakan akan bisa tertanam, sehingga tidak akan
mengganggu kegiatan pembelajaran selanjutnya. Tujuan pembelajaran juga
mengedukasi masyarakat untuk peduli sampah dan
kreatif mengolah limbah menjadi produk bernilai jual.
Adapun
siswa dibagi kedalam beberapa kelompok terlebih dahulu, sebagai simulasi
kegiatan siswa belajar bekerja sama membangun teamwork dalam proses pembuatan produk limbah berkualitas. Setiap
kelompok membuat sebuah rencana usaha produk kerajinan limbah koran atau kertas
dengan mencantumkan beberapa aspek dan format sebagai berikut :
RENCANA USAHA KERAJINAN LIMBAH KERTAS
Nama
kerajinan :
Jenis
Kerajinan :
Nama
Anggota :
Kelas :
A. Deskripsi
Usaha
1. Media
:
Alat :
Bahan :
Teknik :
2. Sketsa
:
3. Langkah
Pembuatan :
4. Perkiraan
Biaya Produksi :
Biaya
tenaga kerja :
Biaya
bahan baku :
Biaya
Overhead :
5. Harga
Jual Produk :
6. Strategi
Pemasaran Produk :
Berikut
dokumentasi Tahapan Produksi Quilling Newspaper ;
Kegiatan
pembelajaran dilaksanakan mulai tanggal 23 Juli 2019 dengan dimulai tahapan
pembelajaran mengenai perencanaan usaha, produksi usaha, penjualan produk, dan
pelaporan. Kegiatan pembelajaran berlangsung sampai akhir semester gasal.
1.1.Proses
pemotongan koran menjadi potongan kecil seperti ukuran kertas anyam
1.2.Proses pembuatan sketsa sebagai media penempelan kertas koran yang sudah dibentuk
Pemilihan bingkai sebagai kemasan hiasan dengan jam dinding bekas dan bingkai dari kayu bekas
Proses Penempelan koran pada sketsa
Hasil Karya yang sudah mencapai 75 % produksi
Beberapa dokumentasi kegiatan siswa sebelum mengakhiri pembelajaran yaitu membersihkan lingkungan kelas yang kotor karena pembuatan kerajinan
Puspita Dian Kawan GNFI, 2007. Indonesia Banyak
Hemat Energi Tahun 2045. Diakses dari internet https://www.goodnewsfromindonesia.id.
Pada tanggal 24 Agustus 2019.
Kegiatan pembelajaran masih tetap berlangsung hingga tahapan penjualan produk, pelaporan hasil, dna presentasi hasil. Untuk kegiatan dan hasil karya siswa selanjutnya akan saya unggah di waktu yang akan datang. Mohon menunggu dengan sabar. See you ........
Kegiatan pembelajaran masih tetap berlangsung hingga tahapan penjualan produk, pelaporan hasil, dna presentasi hasil. Untuk kegiatan dan hasil karya siswa selanjutnya akan saya unggah di waktu yang akan datang. Mohon menunggu dengan sabar. See you ........
0 Comments
Silahkan Anda berkomentar dengan bahasa yang santun