iklan

Berpenghasilan Karena Limbah Itu Kreatif

 SIMAK BERITA KUTIPAN DARI FINANCE.DETIK.COM 

Nggak Bakal Sangka Deh, Ada yang Kantongi Rp 30 Juta dari Limbah Kayu


dikutip dari : rio Hamdani - detikFinance Minggu, 08 Agu 2021 21:58 WIB


Foto: Dok Pribadi Alterga Edi Tri Anggoro



Jakarta - 

Limbah bisa bernilai mahal jika tahu cara mengolahnya. Hal itu sudah dibuktikan oleh Alterga Edi Tri Anggoro, pemilik bisnis kerajinan limbah kayu. Omzetnya bisa mencapai Rp 30 juta/bulan.

Erga, sapaan akrabnya memulai usaha tersebut tak lama sebelum pandemi COVID-19 melanda Indonesia, yakni Maret 2020.

"Jadi waktu awal launching produk itu kira-kira nggak sampai 2 Minggu setelah launching itu terkena pandemi," kata dia bercerita kepada detikcom ditulis Sabtu (31/7/2021).

Bisnis yang dia jalani diberi nama Jerawood Craft, bergerak di bidang kriya kayu, dan fokus pada pengolahan limbah kayu menjadi produk-produk yang punya nilai jual.

Ada beberapa macam produk yang dihasilkan, yakni elektronik yang meliputi speaker dan jam meja digital. Lalu ada aksesoris untuk gaya hidup, yakni jam tangan kayu yang jadi produk unggulannya, dan ada kacamata. Kemudian yang ketiga adalah produk-produk untuk menunjang dekorasi rumah (home decor), misalnya pajangan.

Modal yang dia gelontorkan untuk memulai usahanya sekitar Rp 20 juta. Dia menjelaskan modalnya cukup besar karena untuk membeli mesin-mesin berteknologi 4.0.

"Dari modal sih mungkin kalau boleh dibilang karena kita pemakaian alat-alatnya juga memakai teknologi, jadi industri 4.0 kita pakai juga, ada beberapa mesin yang meskipun kami rakit sendiri juga, cuma memang agak mahal. Kalau awal mulanya mungkin di angka Rp 20-an juta," papar Erga.


Kerajinan dari Limbah Kayu Foto: Dok Pribadi Alterga Edi Tri Anggoro


Sementara bahan bakunya dia peroleh dari limbah-limbah industri, termasuk limbah dari gitar yang tidak layak produksi.

Proses produksi dari limbah kayu menjadi produk dengan nilai jual tinggi membutuhkan waktu yang relatif. Misalnya pembuatan jam, yang pertama dilakukan adalah mendesain produk. Kemudian memasuki tahap produksi memakai mesin computer numerical control atau mesin ukir terkomputerisasi.

"Jadi kita perintahkan mesin itu untuk membuat pola jam tangannya. Setelah membuat pola jam tangan, kami proses finishing penghalusan body jam tangan dari kayu itu. Lalu prosesnya perakitan dari mesin jam tangannya sendiri, perakitan mesin, lalu perakitan strap kulitnya. Itu untuk produksi sendiri kita satu minggu bisa 30 sampai 40 (pcs)," jelasnya.

Harga produk yang dia jual berkisar antara Rp 200 ribu untuk jam meja digital, Rp 350 ribu ke atas untuk jam tangan, dan Rp 625 ribu untuk speaker bluetooth. Jika ingin tahu lebih lanjut bisa mendatangi laman Instagram @jerawood.id.


Post a Comment

7 Comments

  1. dea putri d s, XI MIPA 3
    apakah pembuatan barang produksi tersebut menggunakan alat/teknologi dari Indonesia semua?, atau ada yang dari luar negeri?
    terimakasih

    ReplyDelete
    Replies
    1. terima kasih mbak dea putri, untuk alat/teknologi dalam pembuatan jam tangan ini tidak seluruhnya dari Indonesia. Negara kita memang belum sepenuhnya bisa memproduksi peralatan mesin produksi jadi kita masih menggunakan peralatan dari LN. Itu tidak masalah, karena yang penting kita bisa memanfaatkan bahan alam yang ada berlimpah di Indonesia untuk diolah menjadi bernilai tambah. Biasanya negara kita baru ada tersedia pabrik perakitan mesin, yang bagian spare part nya tetap dari LN yang nanti nya dirakit di Indonesia untuk diproduksi dan diperjualbelikan itu namanya kerja sama antar negara yang mutualisme

      Delete
    2. Putri Athena M.T /27/ xi mipa 5
      Saya mau tanya Bu. Biasanya ada beberapa orang yang menganggap bahwa produk dari bahan limbah itu tidak berkualitas karena dianggap tidak tahan lama. Jadi, contoh bukti atau cara pemasaran seperti apa Bu yang bisa meyakinkan konsumen jika barang dari limbah tersebut lebih berkualitas dari pada produk lainnya?

      Delete
    3. Terima kasih mbak Putri Athena, nah ini pertanyaan sangat menarik. Dikarenakan limbah itu masih dianggap sampah oleh masyarakat dan kategori bahannya kebanyakan tidak layak sehingga kita harus pintar memilah yang bahan seperti apa saja yang diambil. Memang diawal kita harus riset dulu dan perbanyak membaca sehingga akan menemukan bahan yang kuat dan tahan lama seperti yang dimaksud. Contoh saja limbah kayu masih bisa digunakan untuk membuat hiasan dekor ruangan yang cantik , tentunya kalau kita buat olahan yang berfungsi pakai untuk meja kursi tentu akan tidak tahan lama karena kekuatannya berbeda. Cara meyakinkannya disesuaikan pada nilai fungsi kerajinan limbahnya, tentu pengolahannya harus sesuai teknik yang benar. Sehingga, akan tercipta produk berkualitas dengan dibantu promosi memanfaatkan teknologi. Hal yang paling mudah adalah memberikan kesempatan konsumen untuk mencoba dan memakai produk kita lalu minta untuk memberikan kritik dan saran jujur dari setidaknya 10 konsumen lalu kita evaluasi kekurangannya. kita coba kembali terus sampai produk kita betul disukai konsumen nanti bagian testimoni akan menjadi rujukan dan pertimbangan konsumen lainnya

      Delete
  2. Stiyawati Rahma Sekararum /XI MIPA 5
    Bu jika saya adalah pelaku bisnis limbah , apa tips yang dapat ibu berikan untuk kemajuan bisnis limbah saya? Karena mungkin sebagian orang meragukan kualitas dari barang limbah, terimakasih bu...

    ReplyDelete
    Replies
    1. tips nya adalah selalu belajar terus belajar, ikuti tren dan perbanyak menonton dan membaca yang berkaitan dengan pengolahan limbah. Ada beberapa ciri orang sukses yang dianggap nyeleneh memiliki prinsip " SEMAKIN DIRAGUKAN SEMAKIN TERTANTANG UNTUK MENANG
      " . Yang paling utama lagi adalah sabar dan pahami bahwa kesuksesan itu tidak sekilat MIE INSTAN, kita perlu menikmati proses yang panjang.

      Delete
  3. Sifra Sischatrin/XI mipa 2
    saya mau tanya apakah produk tersebut penjualan nya langsung melejit atau melalui berbagai proses naik dan turun karena produk produk nya merupakan kerajinan dari limbah dan harganya juga lumayan tinggi

    ReplyDelete

Silahkan Anda berkomentar dengan bahasa yang santun